Kegiatan Rapat Koordinasi Optimalisasi Rehabilitasi melalui Mekanisme TAT ini diselenggarakan oleh BNN Kota Surakarta Jumat, 4 Maret 2022 dengan mengundang perwakilan Polres dan Kejaksaan di wilayah Solo Raya. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat BNNK Surakarta ini bertujuan untuk mensinergikan langkah APH dalam mengoptimalisasikan rehabilitasi melalui mekanisme TAT serta menyamakan persepsi tentang prosedur pengajuan TAT di wilayah Solo Raya.
Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala BNNK Surakarta, Bapak Ari Kurniawansyah Warsa, S.I.K., MH., dimana beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah hasil dari koordinasi BNNK Surakarta ke Polres-polres di wilayah zonasi di Solo Raya agar kedepan program Rehabilitasi melalui Mekanisme TAT di Solo Raya lebih optimal.
Kegiatan dilakukan dengan penyampaian materi oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. Pada kesempatan ini, Bapak Purwo mengawali dengan menginformasikan sejarah panjang program rehabilitasi di dunia dan Indonesia. Dimana over crowding Rutan dan Lapas adalah masalah mendasar yang dialami dunia dan Indonesia utamanya berkaitan dengan banyaknya warga binaan dengan kasus narkotika di rutan dan lapas. Untuk itu, penerapan double track system dalam menangani perkara tindak pidana narkotika diharapkan dapat menjadi solusi over crowding ini dan sekaligus dapat mengurangi demand akan narkotika.
Selanjutnya, Bapak Purwo Cahyoko menyampaikan dasar aturan dari berbagai lembaga penegak hukum tentang pelaksanaan Assesmen Terpadu TP Narkotika, tugas dan wewenang TAT, syarat pengajuan maupun prosedur kerja TAT. Di akhir paparan, beliau menyampaikan bahwa kunci dari rehabilitasi melalui TAT adalah kesadaran dan pemahaman para APH yang ada dalam Criminal Justice System (CJS) untuk menjalankan/melakukan Restoratif Justice melalui TAT dalam TP Narkotika.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab. Dalam kesempatan ini, ada 6 pertanyaan dari peserta kegiatan.
